Selasa, 19 Desember 2017

KONDISI BANGUNAN LINGKUNGAN DAN PRASARANA

Diposting oleh Unknown on 13.24
          Pola Bangunan Permukiman
Bentuk dan pola permukiman di Desa Kanie pada umumnya terdiri dari dua yakni secara linear mengikuti pola jalan eksisting dan berbentuk cluster, beberapa rumah tampak menyebar dan ada yang berkumpul dalam sebuah titik sehingga mengakibatkan kepadatan yang cukup sesak jika dilihat secara visual. Di dalam deliniasi kawasan kumuh (prioritas) juga terdapat beberapa rumah yang tidak menghadap jalan.
Kepadatan Bangunan
Jarak antar bangunan didefinisikan sebagai jarak antar bangunan (rumah) satu dengan bangunan lainnya diperlukan sebagai tindak mitigasi bencana jika sewaktu-waktu terjadi, dan sekaligus memberikan ruang untuk resapan air tanah, sirkulasi udara, pencahayaan serta estetika dalam segi arsitektur dan mencegah tejadinya kepadatan bangunan yang berlebih.
Kepadatan bangunan di Desa Kanie umumnya berada di kisaran Antara 10 s/d 31 unit/Ha yang tergolong rendah. Jumlah total bangunan 675 Unit. Sedangkan jarak rata-rata antar rumah terutama di kawasan permukiman kumuh ± 1-1,5 meter.

Tabel 2.13. Kepadatan bangunan di Desa Kanie
No
RT/RW
Luas permukiman ….Ha
Jumlah total bangunan  ……unit
Tingkat kepadatan bangunan  …..unit/Ha
1
RT 001 RW 001 DUSUN 1
5,68
87
15,32
2
RT 001 RW 002 DUSUN 1
7,58
80
10,55
3
RT 001 RW 003 DUSUN 1
2,19
69
31,51
4
RT 001 RW 004 DUSUN 1
3,69
72
19,51
5
RT 001 RW 001 DUSUN 2
5,06
64
12,65
6
RT 002 RW 001 DUSUN 2
5,14
105
20,43
7
RT 001 RW 002 DUSUN 2
4,67
75
16,06
8
RT 002 RW 002 DUSUN 2
7,19
123
17,11
Jumlah
Sumber : Hasil Pemetaan Swadaya TIPP-BKM Kamase-Kanie, 2016


Kondisi Keteraturan Bangunan
Berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan selama Baseline kondisi bangunan yang ada di Desa Kanie dapat dikatakan bervariasi, baik itu dari jenis material yang digunakan, Jumlah lantai hingga pada jenisnya. Tetapi umumnya rumah-rumah yang ada berbentuk rumah panggung yang berciri khas bugis dengan menggunakan material dari kayu. Jika ditemui bangunan permanen yang berlantai batu biasanya peruntukannya ditujukan sebagai permukiman.

Kajian terkait dengan keteraturan bangunan memuat beberapa pertanyaan yakni:
A.      Bangunan hunian memiliki AKSES LANGSUNG ke jalan yang mempunyai lebar badan jalan minimal 1.5 meter dan tidak terhalang oleh bangunan lain,
B.        POSISI MUKA bangunan hunian menghadap jalan dengan lebar badan jalan minimal 1.5 meter,
C.      Posisi bangunan hunian langsung menghadap sungai/laut/rawa/danau dan/atau TIDAK berada di atas sungai/laut/rawa/danau,
D.      Bangunan hunian berada di daerah buangan limbah pabrik atau di bawah jalur listrik tegangan tinggi (sutet).

Tabel 2.14. Kondisi Keteraturan Bangunan di Desa Kanie
No
RT/RW
Jumlah Keteraturan Bangunan Hunian
Persentase Keteraturan Bangunan Hunian
1
RT 001 RW 001 DUSUN 1
61
74%
2
RT 001 RW 002 DUSUN 1
24
38%
3
RT 001 RW 003 DUSUN 1
27
52%
4
RT 001 RW 004 DUSUN 1
37
58%
5
RT 001 RW 001 DUSUN 2
38
68%
6
RT 002 RW 001 DUSUN 2
26
25%
7
RT 001 RW 002 DUSUN 2
47
69%
8
RT 002 RW 002 DUSUN 2
58
54%
Jumlah
318
53%
                Sumber : Hasil Pemetaan Swadaya Tahun 2016).

Kondisi Fisik Bangunan
Berdasarkan hasil pendataan/PS, kondisi bangunan yang ada di Desa Kanie dapat dikatakan bervariasi, baik itu dari jenis material yang digunakan, Jumlah lantai hingga pada jenisnya. Tetapi umumnya rumah-rumah yang ada berbentuk rumah panggung yang berciri khas bugis dengan menggunakan material dari kayu. Selain berbentuk panggung juga berbentuk permanen dan semi permanen, kondisi atap, dinding dan lantainya bervariasi, atap yang bocor dan tidak bocor, dinding terluas rusak atau tidak rusak, dan lantai tanah atau bukan. 
Begitu juga dengan bentuk dan pola permukiman di Desa Kanie pada umumnya terdiri dari dua yakni secara linear mengikuti pola jalan eksisting dan berbentuk cluster, beberapa rumah tampak menyebar dan ada yang berkumpul dalam sebuah titik sehingga mengakibatkan kepadatan yang cukup sesak jika dilihat secara visual. Di dalam deliniasi kawasan kumuh (prioritas) juga terdapat beberapa rumah yang tidak menghadap jalan.

Gambar 2.24 : Kondisi Fisik Bangunan
Tabel 2.15. Kondisi Fisik Bangunan di Desa Kanie
No
RT/RW
Jumlah Bangunan hunian memiliki luas lantai  ≥ 7,2 m2 per orang
Persentase Bangunan hunian memiliki luas lantai  ≥ 7,2 m2 per orang
Jumlah Bangunan hunian memiliki kondisi Atap, Lantai, Dinding sesuai persyaratan teknis
(RT)
Persentase Bangunan hunian memiliki kondisi Atap, Lantai, Dinding sesuai persyaratan teknis
(%)
1
RT 001 RW 001 DUSUN 1
81
99%
59
72%
2
RT 001 RW 002 DUSUN 1
59
92%
52
81%
3
RT 001 RW 003 DUSUN 1
52
100%
49
94%
4
RT 001 RW 004 DUSUN 1
56
88%
39
61%
5
RT 001 RW 001 DUSUN 2
45
80%
38
68%
6
RT 002 RW 001 DUSUN 2
89
85%
85
81%
7
RT 001 RW 002 DUSUN 2
56
82%
57
84%
8
RT 002 RW 002 DUSUN 2
97
90%
82
76%
Jumlah
535
89%
461
77%
Sumber : Hasil Pemetaan Swadaya Tahun 2016


             

Kindly Bookmark and Share it:

0 komentar:

Posting Komentar

 

About Me

Recent posts

Recent Comments

Bookmark & Share