Jaringan limbah rumah
tangga di Desa Kanie secara umum dapat dikatakan belum memenuhi standar
kesehatan, hal ini terlihat dari genangan yang sebagain besar terjadi karena
buangan limbah yang tidak mengalir dan merembes ke permukaan tanah. Sedangkan
untuk pemenuhan jamban keluarga umumnya sudah menggunakan kloset leher angsa
yang terhubung dengan septic tank dan memenuhi persyaratan teknis minimum
sebagaimana tertuang dalam tabel 2.13.
Tabel 2.20 : Tabel Kondisi prasarana Air Limbah Desa Kanie
No
|
RT/RW
|
Jumlah Masyarakat memiliki akses jamban keluarga /
jamban bersama (5 KK/jamban)
(RT) |
Persentase Masyarakat memiliki akses jamban keluarga
/ jamban bersama (5 KK/jamban)
(%) |
Jumlah Jamban keluarga/jamban bersama sesuai
persyaratan teknis (memiliki kloset leher angsa yang terhubung dengan
septic-tank)
(%) |
Persentase Jamban keluarga/jamban bersama sesuai
persyaratan teknis (memiliki kloset leher angsa yang terhubung dengan
septic-tank)
|
Saluran pembuangan air limbah rumah tangga terpisah
dengan saluran drainase lingkungan
|
1
|
RT 001 RW 001 DUSUN 1
|
81
|
99%
|
81
|
99%
|
0%
|
2
|
RT 001 RW 002 DUSUN 1
|
64
|
100%
|
64
|
100%
|
0%
|
3
|
RT 001 RW 003 DUSUN 1
|
52
|
100%
|
52
|
100%
|
0%
|
4
|
RT 001 RW 004 DUSUN 1
|
63
|
98%
|
63
|
98%
|
0%
|
5
|
RT 001 RW 001 DUSUN 2
|
54
|
96%
|
55
|
98%
|
0%
|
6
|
RT 002 RW 001 DUSUN 2
|
99
|
94%
|
98
|
93%
|
0%
|
7
|
RT 001 RW 002 DUSUN 2
|
66
|
97%
|
66
|
97%
|
0%
|
8
|
RT 002 RW 002 DUSUN 2
|
83
|
86%
|
103
|
95%
|
0%
|
Jumlah
|
428
|
87%
|
474
|
96%
|
0%
|
Sumber : Hasil Pemetaan Swadaya Tahun
2016

Penyediaan Ruang Terbuka
Publik dan RTH
Penyediaan
ruang terbuka publik dimaksudkan untuk lebih membuka nuansa kekebarabatan antar
warga, sebagai simbol persatuan, tempat berkumpul dan tempat refreshing(melepas
penat). Umumnya ruang-ruang publik berupa sarana Ruang Terbuka Hijau seperti
Lapangan Sepakbola, alun-alun dan lain sebagainya. Di Desa Kanie sendiri ketersediaan ruang-ruang publik ini tersedia namun tidak
terlalu termanfaatkan dengan baik, begitu pula dalam hal penyediaan RTH privat
yang cenderung terabaikan dalam kawasan permukiman/permukiman kumuh.
Kondisi
Jaringan Listrik
Pelayanan jaringan listrik kepada
masyarakat sudah dirasakan oleh sebagian besar masyarakat di kawasan
perencanaan, hanya ada sebagian kecil masyarakat yang belum terlayani jaringan
listrik dan hal ini dipenuhi dengan cara menyambung ke rumah tetangga. Sebagian
besar wilayah belum terlayani penerangan jalan umum hanya penerangan yang
disediakan oleh warga di setiap depan rumah.
Tabel 2.21. Pelayanan Listrik di Desa Kanie
No
|
RT/RW
|
<450 Watt
|
900 Watt
|
1300 Watt
|
≥ 2200 Watt
|
Menumpang/tidak punya meteran sendiri/dll
|
1
|
RT 001 RW 001 DUSUN 1
|
18
|
33
|
20
|
4
|
7
|
2
|
RT 001 RW 002 DUSUN 1
|
22
|
22
|
12
|
1
|
7
|
3
|
RT 001 RW 003 DUSUN 1
|
10
|
35
|
6
|
0
|
1
|
4
|
RT 001 RW 004 DUSUN 1
|
22
|
32
|
5
|
2
|
3
|
5
|
RT 001 RW 001 DUSUN 2
|
11
|
29
|
6
|
3
|
7
|
6
|
RT 002 RW 001 DUSUN 2
|
0
|
84
|
6
|
1
|
14
|
7
|
RT 001 RW 002 DUSUN 2
|
0
|
51
|
4
|
1
|
12
|
8
|
RT 002 RW 002 DUSUN 2
|
0
|
86
|
6
|
1
|
15
|
Jumlah
|
83
|
372
|
65
|
13
|
66
|
Sumber : Hasil Pemetaan
Swadaya Tahun 2016
Kondisi Pelayanan
Transportasi
Sistem penghubung merupakan salah satu
elemen penting dalam penataan lingkungan kota. Sistem ini dapat membentuk,
mengarahkan dan mengontrol pola aktivitas suatu kota, serta dapat menjadi
prinsip struktur tersendiri, mengartikan
karakter bentuk kota sebagai suatu kawasan yang jelas. Sasaran dari pengolahan
sistem penghubung adalah untuk meningkatkan kemampuan lahan (land capability)
melalui perbaikan tingkat pencapaian dari dan ke dalam kawasan.
Di Desa Kanie mengalami
penurunan pelayanan kualitas transportasi publik, area pelayanan transportasi hanya sampai pada
terminal induk kota, tidak sampai pada jalan-jalan lokal, sebagai penghubung
menggunakan transportasi khusus seperti bemor dan ojek motor sehingga perlu mulai
menerapkan sistem transportasi massal yang cepat dan mampu
menampung penumpang dalam jumlah banyak. Dengan fasilitas transportasi publik
yang mempertimbangkan kenyamanan dan keselamatan, tentu akan lebih meningkatkan
produktivitas perekonomian daerah.
0 komentar: